Pengertian
Paragraf
Paragraf
adalah gabungan beberapa kalimat yang memiliki kesatuan ide
(gagasan). Paragraf yang baik terdiri dari gagasan utama dan gagasan
pendukung/penjelas gagasan. Gagasan utama merupakan rangkuman
(kesimpulan) atas rincian yang terdapat pada gagasan pendukung.
Gagasan pendukung berperan sebagai uraian, rincian, ataupun
penambahan atas gagasan utama.
Syarat
- Syarat Paragraf
Syarat-syarat
pembentukan paragraf memerlukan tiga hal, yakni adanya:
1.Kesatuan
Sebuah
paragraf hanya hanya berisi satu ide pokok. Ide pokok ini dalam
pengungkapannya harus didukung oleh kalimat-kalimat, baik sebagai
kalimat utama maupun sebagai kalimat penjelas. Oleh sebab itu, semua
kalimat yang diungkapkan dalam paragraf .
2.Kepaduan
Syarat
kepaduan sebuah paragraf menuntut adanya hubungan timbal balik. Ini
berarti, bahwa kalimat demi kalimat secara terpadu membentuk paragraf
yang mudah dicerna ide pokoknya. Kepaduan menandakan alur pikir yang
urut dari penulisannya.
Kepaduan
paragraf dapat dilakukan dengan memperhatikan unsur-unsur kebahasaan,
perincian, dan urutan isi paragraph. Unsur kebahasaan mencakup
pemanfaatan pengulangan atau repetisi, kata ganti, kata transisi dan
paralelisme. Sedangkan dan urutan isi paragraf mencakup pengertian
berupa teknik pengembangan sebuah ide pokok dan hubungan anta ride
penjelas sebagai penunjangnya. Dalam hal ini kepaduan paragraf
dilakukan dengan mengemukakan rincian-rincian. Rincian tersebut dapat
berupa urutan waktu (kronologis), isi urutan ruang (spasial), urutan
logis(sebab-akibat, umum-khusus), klimiaks, proses.
3.Kelengkapan
Syarat
ketiga dalam membentuk paragraf, yakni adanya kelengkapan. Syarat ini
menuntut adanya kalimat-kalimat penjelas yang cukup sebagai pendukung
kalimat utama.
Jenis
– jenis Paragraf
Paragraf
dapat dikelompokkan berdasarkan letak kalimat utama dan tujuannya.
Berdasarkan letak kalimat utama, paragraph mencakup :
1.
Paragraf Deduksi
Letak
kalimat utama paragraph ini adalah pada awal paragraph. Kalimat utama
merupakan ide pokoknya. Sedangkan kalimat berikutnya merupakan
penjelas atau kalimat- kalimat penjelas.
2.
Paragraf Induksi
Letak
kalimat utama paragraf ini adalah pada akhir paragraf. Jadi,
kebalikan dari paragraf deduksi diatas, makaide pokok terletak pada
akhir kalimat. Sedangkan kalimat- kalimat penjelasnya, dimulai pada
awal hingga menjelang akhir paragraf.
3.
Paragraf Kombinasi
Letak
kalimat paragraf ini adalah pada awal dan akhir paragraf. Dengan
demikian, ide pokok mula- mula dituangkan melalui awal kemudian
ditegaskan lagi pada akhir paragraf. Kalimat utama paragraf kombinasi
berarti ada dua kalimat. Kalimat- kalimat penjelas terletak mulai
kalimat (2) hingga menjelang dituangkan kalimat utama yang berada
pada akhir paragraf.
4.
Paragraf Deskripsi
Letak
kalimat utama pada paragraf ini tidak tampak. Oleh sebab itu,
paragraf kombinasi ini sering dianggap tidak memiliki kalimat utama.
Setiap kaimat yang diungkapkan saling membentuk sebuah paragraf.
Tidak ada sebuah kalimat pun yang penting, karena semua kalimat
membentuk atau ide pokok yang diungkapkan.
Sedangkan
berdasarkan tujuannya, paragraph terdiri atas
1.Paragraf
Pembuka
Paragraf
pembuka merupakan paragraf yang digunakan penulis, untuk mengantarkan
pembaca kepada topik yang sedang dibicarakan. Iasanya paragraf ini
memberikan uraian yang jelas dan menarik perhatian, dan dinyatakan
pula tujuan penulisan dari topic yang dibicarakan tersebut. Tujuan
yang dikemukakan dapat secara terurat maupun tersirat.
2.Paragraf
Penghubung
Paragraf
penghubung dalam konteks wancana, mengemukakan topic penulisan. Itu
sebabnya, jumlah paragraf ini cukup banyak menempati wancana. Isi
atau inti persoalan yang dikemukakan melalui paragraf- paragraf
penghubung ini hendaknya terjalin secara logis dan berurutan
Perincian,
penjelasan, penggambaran data yang diungkapkan penulis hendaknya
berkaitan pula dengan paragraf pembuka. Disamping itu, paragraf
penghubung juga menjadi perantara yang pada akhirnya menutup paragraf
penutup.
3.Paragraf
Penutup
Paragraf
penutup hanya terdapat pada akhir sebuah wacana. Isi paragraf ini
umumnya berupa simpulan dari paragraf penghubung atau penegasan
kembali tentang hal- hal dianggap penting dari paragraf penghubung.
Wacana
yang pendek hanya memerlukan sebuah paragraf untuk mengakhiri
pembicaraannya. Oleh karena itu, seorang penulis hendaknya dapat
mengatur “ komposisi “ antara paragraf pembuka, penghubung, dan
penutup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar